HARUSKAH
KUMENUNGGU LEBIH LAMA LAGI?
(oleh Sartono Jaya)
Capai
deh! Itulah kalimat yang akhirnya keluar dari mulut saya. Menunggu mereka
mengumpulkan tugas laksana ngenteni kumambanging
watu item ataupun kumeleming palwa
gabus. Saya kadang berpikir ada yang salah di sekolah ini. Para siswa
responsnya begitu rendah terhadap tugas-tugas yang berkaitan dengan mata
pelajaran, terutama yang bergayutan dengan kompetensi kognitif. Hal ini tidak
melulu pada pelajaran saya. Mayoritas guru mengeluhkan fenomena ini.
Hal ini
berbanding terbalik ketika siswa merespons hal-hal yang sebenarnya skunder,
atributif, yang tidak berkaitan dengan mata pelajaran. Sebagai contoh, mereka
begitu berbuncah-buncah saat mengikuti HUT Smada ataupun Liga Bergarlist. Para
siswa rela melakukan apa saja untuk mensuport hajatan itu. Bahkan untuk acara
semacam itu mereka rela berbuat apa saja. Berpanas-panasan, pulang sampai malam,
atau puteng sikile pun ora
masalah.
Seandainya
ghirah, greget, semacam itu juga ditransfer dalam belajar, kami, termasuk saya,
yakin siswa-siswa di sini akan menjadi winner
dalam prestasi akademis. Dampak positifnya tentu saja siswa-siswa Begarlist
akan mendominasi di perguruan tinggi favorit.
Baiklah berikut ini saya
sampaikan daftar siswa yang sudah menyetor tugas. Mudah-mudahan ini menjadi
pemicu bagi para siswa yang masih nunggak setoran untuk segera terpanggil. Bagi
siswa yang belum mengumpulkan tugas, saya membatasinya hingga Senin, 7 Desember
2015. Selebih dari itu, terserah saya. Sebuah hadis mengatakan artinya “sapane wong kang gelem ninggalake
barang-barang kang haram (ora apik/gelem nglakoni apik) yekti Gusti Allah bakal
ngganti marang wong mau barang-barang kang luwih bagus.”


Tidak ada komentar:
Posting Komentar