Selasa, 03 Februari 2015

BELAJAR DARI ORANG SALEH

Seorang suami pulang kerja tergopoh-gopoh membuka pintu, "Assalamualaikum, Diiiiiik...!" teriaknya mencari istrinya yang selalu setia menunggunya di rumah. "Diiiik..!", teriaknya lagi ... sambil membuka dasi di ruang tamu.
"Ya Mass...!" , si istri yang sedang siap-siap masak untuk makan malam mereka berdua, terkaget-kaget... menghampiri.
"Dik.. kamu tuh ya kebangetan banget."
"Ada apa Mas?" kaget dan bingung.
Kebangetan... tersiksa aku.."
Istri hanya ternganga dan bingung.
"Kita memang belum pernah berpacaran, menikah pun baru satu minggu," kata si suami terengah-engah menahan emosi. Matanya berkaca-kaca.
Istrinya mendekat, menyentuh lengan sang suami berusaha menenangkan.
"Mas kenapa...?", si istri matanya ikut berkaca-kaca... takut sesuatu yang buruk mengecewakan hati sang suami.
"Duduk dulu Mas..."
Sang suami duduk. Wajahnya tertunduk dan tertutup telapak tangan. Lalu bahu sang suami sedikit berguncang menahan tangis.
"Massss," lembut disapanya sang suami sambil menyentuh bahunya. "Ada apa..? katakan sayang."
"Sejak kita menikah... aku selalu rindu untuk pulang. Segala lelah fisikku. Lelah batinku setelah seharian bekerja, selalu terobati dengan senyum lembutmu dan tatapan sayangmu. Itu membuatku mabuk Dik. Aku jatuh cinta padamu setelah menikah… ya Allahhhh..."

Si istri ikut menangis terharu. Bersyukur sambil menyandarkan keningnya di bahu suami. Teringat ia akan petuah dan nasihat-nasihat dari sang guru di pesantren dulu. "Obati lelah suamimu dengan tatapan lembut dan hati penuh kasih sayang. Niscaya suamimu akan menjadi pahlawan super buatmu. Jaga hatimu dalam kedekatan dengan Allah agar Allah sinari hatimu dengan kelembutan kasih sayang-Nya".

Kini ia mulai merasakan kebenaran nasihat sang guru. Diciumnya bahu sang suami.
"Aku sayang kamu Mas... karena Allah telah menyayangi hatiku", bisiknya dalam hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KISI-KISI US 2022

      Bijak Menyikapi Kisi-Kisi                                                             (oleh Sartono Jaya)           A lhamdulill...