Jumat, 12 Juni 2015



 Selamat Datang Wahai Bulan Ramadan
(oleh Sartono Jaya)


ãöky­ tb$ŸÒtBu üÏ%©!$# tAÌRé& ÏmŠÏù ãb#uäöà)ø9$# Wèd Ĩ$¨Y=Ïj9 ;M»oYÉit/ur z`ÏiB 3yßgø9$# Èb$s%öàÿø9$#ur 4 ß
185.  ….. bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). (QS, 02, Al Baqarah: 185).
T
anpa terasa sebentar lagi umat Islam akan kedatangan tamu besar yang selalu dinanti-nantikan. Tamu agung itu adalah bulan Ramadan. Ya, betapa besar kasih sayang Allah pada umat Islam sehingga Ia pilihkan satu bulan khusus yang betapa luar biasa berkahnya.
Kanjeng Nabi pun pernah bersabda “Siapa pun yang gembira atas datangnya bulan Ramadan, niscaya ia akan diharamkan dari sentuhan api neraka.” Oleh karena itu, layak jika umat Islam di mana pun berada mengapresiasinya dengan penuh antusias dan suka cita. Di mana-mana bisa kita saksikan berbagai aktivitas menyambut datangnya bulan mulia itu. Umat ramai-ramai bersih-bersih diri, bersih-bersih masjid, mengecat rumah, dan sebagainya.

Apa yang Harus Kita Lakukan?
Berbagai ekspresi dan perilaku kegembiraan penyambutan masyarakat di atas sah-sah saja. Akan tetapi, akan lebih baik lagi jika umat Islam meningkatkan lagi ke makam atau tataran yang lebih tinggi sehingga tidak terkesan rutinitas.
Untuk itu, paling tidak ada beberapa persiapan yang perlu diperhatikan oleh umat Islam dalam menyambut Ramadan yang akan datang. Sejumlah persiapan itu adalah sebagai berikut.
Pertama, persiapan iman, yakni membersihkan keyakinan kita. Artinya, umat Islam harus meluruskan niatnya dalam berpuasa. Berpuasa bukan karena tidak enak dengan tetangga, takut kepada orang tua, malu kepada guru, agar dipandang alim oleh pacar, dan sebagainya. Umat harus meluruskan diri bahwa puasa itu memang semata-mata karena menjalankan perintah Allah (Al Baqarah: 183).

$ygƒr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä |=ÏGä. ãNà6øn=tæ ãP$uÅ_Á9$# $yJx. |=ÏGä. n?tã šúïÏ%©!$# `ÏB öNà6Î=ö7s% öNä3ª=yès9 tbqà)­Gs? ÇÊÑÌÈ
183.  Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,

Kedua, persiapan ilmu, yakni mengilmui hal-ihwal yang berkaitan dengan puasa terlebih dahulu. Dengan demikian, ketika puasa sudah berjalan kita tidak ragu lagi mana yang halal dan haram dalam berpuasa. Tidak ada lagi pertanyaan-pertanyaan “lucu”, semacam gosok gigi, keramas, bermimpi, dan sebagainya membatalkan puasa atau tidak.
Ketiga, persiapan amal, yakni bagaimana umat Islam mempersiapkan diri sehingga puasanya menjadi amal yang berkualitas di hadapan Allah dan memberikan efek positif bagi manusia sekitarnya.
Dalam kaitannya dengan persiapan menyambut Ramadan ini ada baiknya kita meneladani kebiasaan Rasulullah dan para sahabat.  Ketika menjelang Ramadan, yakni pada bulan Rajab dan Syakban, beliau memperbanyak puasa sunah dan salat malam. Hal ini mengajarkan kepada kita sebuah proses adaptasi. Dengan demikian pada saat Ramadan tiba, kita sudah tidak kagok lagi. Jadinya, kita sudah siap baik secara fisik maupun nonfisik sehingga perjalanan di bulan Ramadan jadi lebih enjoy.
Satu kebiasaan yang banyak dilakukan oleh para ulama kita dan mentradisi adalah di samping memperbanyak ibadah puasa dan salat malam di bulan Rajab dan Syakban adalah saling bermaafan di akhir bulan Syakban. Hal ini sebenarnya merupakan simbolisasi kepada kita, umat Islam, bahwa perbuatan suci (puasa) harus dimulai dengan kesucian pula. Bukan hanya kesucian lahir, tetapi juga kesucian batin.
Mari gembirakanlah hati kita menyambut datangnya bulan Ramadan yang penuh berkah ini. Bukan dengan bingung belanja ini itu, memborong baju baru, dan sebagainya, tetapi dengan berbagai persiapan dan itiba Kanjeng Nabi. Harapannya begitu selesai Ramadan, kita akan menjadi umat terbaik. Ahlan wa sahlan ya syahrul Mubarak.
öNçGZä. uŽöyz >p¨Bé& ôMy_̍÷zé& Ĩ$¨Y=Ï9 tbrâßDù's? Å$rã÷èyJø9$$Î/ šcöqyg÷Ys?ur Ç`tã ̍x6ZßJø9$# tbqãZÏB÷sè?ur «!$$Î/ 3
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah (Ali Imran: 110).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KISI-KISI US 2022

      Bijak Menyikapi Kisi-Kisi                                                             (oleh Sartono Jaya)           A lhamdulill...