Selasa, 04 Agustus 2015


 SELAMAT DATANG SISWA BARU

Hari ini meski terlambat, saya ingin tetap mengucapkan “Selamat Datang” pada siswa-siswa baru. Selamat datang, selamat bergabung dengan habitat baru, komunitas baru, kampus SMAN 2 Magelang. Kepada siswa yang naik kelas dan baru lulus, saya pun mengucapkan selamat. Semoga di kelas baru dan kampus yang baru nanti, Anda semua semakin dewasa.
Ada yang datang, ada yang pergi. Semua berputar seperti “cakra manggilingan” memenuhi sunatullah. Ah, semua siswa memang punya kisahnya sendiri yang kadang sulit dipahami. Ada yang super siput, seperti Pangeran Gerry, Kang Adi Setyo, Puan Dhita Mega, yang kadang kala bikin sirah ngelu. Namun, itu semua terobati ketika saya melihat Arvian, si lincah Dija Munarifa, ataupun si Zulfa yang adem ayem, namun cekatan.
Hari ini mudah-mudahan dikotomi belah dua tersebut tidak muncul. Jemaah siswa baru tampak hadir dengan wajah sumringah. Mereka membawa segepok asa demi masa depan yang gemilang. Paling tidak perjumpaan yang pertama dengan mereka, terkesan baik. Ada Akbaroddin si pemalu, yang masih punya nasab dengan Kapolri sekarang, Badroddin Haiti. Ada si perkasa Firmansyah, yang laksana Bima dari Pandawa. Tak ketinggalan si cantik Indah, Aurela Kerisanangdayanti, dan lain-lain. Semua itu memunculkan magnet di tiap kelas sehingga menarik diri saya untuk selalu hadir di tengah-tengah mereka. Meskipun demikian, saya tetap harus berdoa semoga kali ini semua siswa baru istikamah berada di jalan lurus. Tidak ada lagi kisah seperti si Ahmad Karmudi terulang kembali.
Untuk siswa kelas XII, saya ucapkan selamat datang juga. Meskipun saya relatif baru bertemu dengan Anda, beberapa di antara Anda sudah saya kenal. Saya tidak terlalu khawatir dengan komunitas ini. Sebab, di sini ada Bang Adam, yang inshaa Allah alim dan selalu tawadu sebagaimana Imam Al-Ghozali. Ada Anggi Kusumawati, yang bak bunga enak dipandang. Ada pula si Intan, yang gemerlap wajahnya selalu mengundang pesona. Lebih istimewa lagi di barisan ini ada Damar Jiwo Natajagad. Dengaan demikian,  berada di tengah mereka di samping menimbulkan harapan yang membuncah, juga memunculkan kepadangan jiwa. Ada “damar” atau obor yang membuat jiwa tercerahi sehingga “jagad” atau diri kita menjadi damai karena semua tertata secara harmoni.
Ayo semua anak-anakku, kita bersinergi, satukan azam, bareng-bareng mencari ilmu Allah. Bagi saya, kita semua ini guru, namun di samping itu kita juga murid. Mari kita terus belajar menjadi yang terbaik sehingga Allah berkenan mengangkat makam kita di tempat yang layak. Terakhir, senyampang ini masih bulan Syawal, tidak ada salahnya jika saya meminta maaf kepada semua siswa, khususnya kepada siswa kelas X IPA1 – kelas X IPA4. Semoga akumulasi kesalahan yang ada selama ini di antara kita dihapuskan. Dengan berbekal semangat baru dan kefitrian ini mudah-mudahan Allah memberikan kemudahan dan keberkahan bagi kita semua. Maju Tak Bergetar Merebut Asa Masa Depan. Allahu Akbar!






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KISI-KISI US 2022

      Bijak Menyikapi Kisi-Kisi                                                             (oleh Sartono Jaya)           A lhamdulill...