Rabu, 20 Mei 2015

MENGINDRA SEBUAH OBOR



Semangat Pagi, Bro!

Semoga Gusti Allah, Tuhan yang Mahakuasa, selalu melimpahkan keselamatan dan keberkahan pada kita semua. Amin. Hidup adalah sebuah siklus yang selalu berulang. Pagi datang, belajar, ngrasani guru yang galak, mengerjakan ulangan, tugas, menghitung bunyi bel, dan pulang. Demikian selalu berulang.
Ulangan apa pun namanya, ya sebenarnya sebuah aktivitas mengULANG. Dengan begitu, hal itu tidak perlu ditakuti seperti memedi atau gendruwo. Sebaliknya, kita justru harus merinduinya. Ya, anggap saja seperti bertemu dengan si Ahmed. Ngangeni! Bagaimana tidak ngangeni? Terus terang, lelaki ini penuh pesona; tulisannya rapi, kelakukan dan omongannya pas. Santun, gitu lho! Atau bertemu Dija Munarifa, si lincah enerjik yang punya semboyan: hidup harus berMANFAAT. Intinya: kita tidak perlu TAKUT dengan ulangan. Sikapi dan hadapi dengan biasa.
Kembali ke masalah ulangan. Berikut ini akan saya berikan rambu-rambu sebagai panduan agar para siswa tidak kesasar atau salah jalan. Ya, mungkin ini bisa dikatakan sebagai semacam kompas, bukan merupakan bocoran. Sebab, pembocoran merupakan perbuatan ilegal. Harapan saya setelah suluh ini saya ekspos, siswa segera mengantisipasinya dengan cerdas. Segera berbenah, memperbanyak taklim, mengumpulkan segala kedigdayaan untuk menghadapi ulangan itu. Oleh karena itu, sebenarnya aneh setelah kabar ini disebar, pada saat hari H, banyak siswa yang berbuat tidak senonoh. Tengak kanan kiri, mencari bantuan jawaban. Sungguh seperti ENTUNG!
Dengan berbagai fasilitas yang ada sekarang ini, silakan para siswa bertukar pikiran mengenai berbagai materi yang belum atau kurang dipahami. Saya sangat senang jika banyak siswa yang bertanya. Tentu saja tentang berbagai hal yang bergayutan dengan pelajaran, bukan masalah perdukunan, perjodohan, atau masalah akik yang lagi boming. OK, sembari mengingatkan tugas-tugas Anda yang belum lunas, tolong DILUNASI, Selamat mencermati menu berikut ini.
Teks laporan hasil observasi. Yang harus Anda penthelengi dari materi ini adalah: (1) sruktur teks, (2) karakteristik teks, (3) ide/topik paragraf teks, (4) konjungsi intrakalimat, antarkalimat, (5) konjungsi koordinatif, konjungsi subordinatif, (6) kata baku, tidak baku, (7) kalimat simpleks, kalimat kompleks, (8) kelas kata: nomina, verba, adjektiva, adverbia, numeralia, (9) nomina penjenis, nomina pendeskripsi, (10) verba material, verba tingkah laku, (11) sinonim, antonim.
Berikutnya adalah teks eksposisi. Antisipasi yang perlu siswa lakukan dalam hal ini antara lain: (1) struktur teks, (2) konjungsi antarparagraf, (3) pronomina persona, (4) kalimat simpleks, kompleks.
Anekdot. Di sini, siswa mesti mewaspadai: (1) struktur teks, (2) karakteristik teks, (3) sudut pandang penceritaan, (4) unsur intrinsik teks anekdot, (5) amanat teks, (6) konjungsi temporal.
Materi selanjutnya yakni teks prosedur kompleks. Jurus yang harus Anda siapkan adalah: (1) struktur teks, (2) karakteristik teks (pronomina, deklaratif, imperatif, interogatif), (3) konjungsi menyatakan hubungan syarat, akibat, tujuan, (4) verba tingkah laku, verba material, (5) kata acuan (ini, itu).
Paling pungkas adalah materi teks negosiasi. Di materi ini silakan Anda mengaji lagi tentang (1) struktur teksnya, (2) kaidah/karakteristik teks (kalimat persetujuan/penolakan, kalimat santun).
Sebelum pamit, saya wanti-wanti juga supaya Anda mengulang atau membaca-baca lagi tentang menulis judul teks (karangan) berdasarkan tema yang disediakan. Selain itu, siapkan pula menulis paragraf, misalnya deskripsi atau eksposis. Tak kalah pentingnya Anda perlu, bahkan wajib baca pantun. Itu lho puisi lama yang jumlah barisnya 4, bersajak akhir ab, ab, dengan jumlah suku kata 8 – 12 suku kata.
Akhirnya,
Beli telur di rumah Mas Ferdi
Dapat korting dan hadiah buku
Kalau Anda ingin terhindar remidi
Jangan malas trus membaca buku

Cari permata di Gunung Tidar
Mendapat batu pancawarna
Kalau siswa rajin belajar
Nilai baik tak akan ke mana



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KISI-KISI US 2022

      Bijak Menyikapi Kisi-Kisi                                                             (oleh Sartono Jaya)           A lhamdulill...