Menjadikan
Liburan Penuh Berkah
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Saudara-saudara, para siswa,
selamat berlibur pascapenerimaan rapor. Alhamdulillah, Anda kini bisa bertemu
sedulur di rumah sambil melihat-lihat nilai rapor hasil “jihad” Anda selama
satu semester. Tidak sedikit di antara Anda
yang sibuk menanyakan ranking. Ah, seberapakah pentingnya ranking bagimu. Kalau
hal itu dianggap penting, signifikan, mengapa Anda ini baru ribut setelah
penerimaan rapor. Mengapa tidak sedari dulu Anda “cantut tali wanda”, gumregah?
Sebab, hasil itu sangat bergantung proses. Itu sudah sunatullah, “man jadda wa
jada”. Hasil sangat bergantung seberapa keringat yang kita keluarkan.
OK, mari sejenak kita
tinggalkan masalah rapor dengan segala plus minusnya. Sekarang saya tawarkan
menu “Liburan Penuh Berkah” kepada Anda. “Weladalah, lalu kapan kami ngasone,
Pak?” bantahmu pasti dalam hati. Begini para siswa, saya ingin meningkatkan liburmu
supaya lebih bermakna, ada nilai lebih.Tidak sekadar tongkrong di rumah atau memburu "Om Tolelet" di pinggir jalan.
Hari ini saya tawarkan
kepadamu mengenai ujian praktik Bahasa Indonesia. Silakan dikerjakan selama
libur, saya beri waktu sampai dengan tanggal 31 Desember 2016. Ini berarti
Sabtu malam, pukul 21.00 sudah harus naik di blog Anda. Lebih dari tanggal itu,
berarti Anda tetap harus mengikuti ujian praktik reguler sebagaimana yang
dijadwalkan oleh sekolah.
OK, supaya tidak
bertele-tele, ujian praktik Bahasa Indonesia yang pertama adalah berbicara,
bisa berupa berpidato, mendongeng, khotbah. Untuk ujian ini, Anda boleh
mengirimkan rekamannya dalam bentuk video, format AVI atau MP4. Silakan yang
sudah diunggah di blog Anda atau bila mengalami kesulitan kirim ke email saya filaabi@yahoo.co.id.
Adapun ujian praktik menulis
adalah menulis cerpen. Akan tetapi, menulis cerpen dengan melanjutkan
kalimat-kalimat yang sudah saya tulis. Kalimat-kalimat tersebut nantinya bisa
Anda letakkan di awal, tengah, menjelang
akhir, atau di akhir tulisan Anda. Yang terpenting adalah cerpen yang Anda
tulis harus berkaitan (nyambung) dengan kalimat-kalimat yang saya tulis. Saya akan lebih
menghargai jika Anda menghadirkan latar, suasana warna ke-Magelang-an. Dengan demikian, kalau Anda mengambil latar di Tegalrejo, tokoh sebaiknya berbicara dialog Tegalrejo. Tidak ada ucapan "elu-elu, gua-gua". Panggilan anak kepada orang tua, misalnya bapaknya pun harus menyesuaikan.
Pilihan pertama
Gadis itu tertawa ngakak. Suaranya khas. Suara itu yang
kadang membuat teman-teman dan gurunya senewen. “Ah, dulu ibumu ngidam burung
kutilang, ya, “tanya gurunya.
“Wow, enak saja Bapak bilang, nggak Pak. Yang bener burung
kuntul, “ timpal Salsa sambil meringkikkan tertawa khasnya. Bla bla bla …
Pilihan kedua
Wanita muda itu terkapar di sudut kamar. Matanya nanar. ….
"Didiiiiinnnnn!" Tiba-tiba ia seperi memanggil sebuah nama. Melengking, keras. Namun, kemudian hilang ditelan parau. bla, bla, bla ... .
"Didiiiiinnnnn!" Tiba-tiba ia seperi memanggil sebuah nama. Melengking, keras. Namun, kemudian hilang ditelan parau. bla, bla, bla ... .
Pilihan ketiga
“Sri, “Didin ke mana, sudah sejak pagi tadi aku tidak melihat
wajahnya? “ tanya Bu Janah.
“Mas Didin pergi bersama teman-temannya ke pinggir jalan
raya. Katanya sih mau Telolet, Bu, “ jawab Sri.
“O alah, Din, Telolet ki panganan opo. Lha, mbok baca
sholawat di rumah bisa untuk sangu akhirat. Bla-bla bla.
Teruskan salah satu di
antara tiga pilihan yang Anda sukai sehingga menjadi cerita yang utuh. Untuk penulisan
cerpen ini, saya batasi sampai dengan tanggal 5 Januari 2016. Sebaiknya Anda
membaca beberapa novel atau cerpen sastra (cerpen minimal dimuat di Kompas atau Suara Merdeka. Mengapa demikian? Itu penting Anda lakukan supaya
Anda dalam menulis dialog tidak mengalami kesalahan.
Terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.