NGAJI DARI PERISTIWA
90 TAHUN SUMPAH PEMUDA
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgdNNuI7fYuy4tFS6-hUZtZJgqYIxDA1UiacZcfzrNhCbEEG8gaTVHiY-UyDL3OwpRW_F9nXXBTBJ1uI8jtq-Gc2kFqbZRgGLWaFyfHS1Cp6raIRvDROi-cbkuJPvo6BgvLMR91pWwDabE/s320/upara+bendera.jpg)
Kini pelajaran apa
yang bisa kita petik dari peristiwa sakti itu? Sejarah telah mengajari kita
bahwa untuk menjadi sukses, hebat, diperlukan SUMPAH. Lihatlah sang Danang dari
pemuda biasa menjadi orang hebat. Ia menjadi penguasa tanah Jawa yang kemudian
dikenal sebagai Panembahan Senopati. Hal itu bisa ia peroleh setelah ia
berSUMPAH di hadapan guru spiritualnya, Ki Ageng Juru Martani. Ia berjanji di
hadapan gurunya akan mengurangi makan, minum, dan mesu budi, hingga
menjadi “orang”. Bahkan, jauh sebelum itu, yakni 231 tahun yang lampau, Gajahmada
juga mengucapkan sumpah Amukti Palapa. Sumpah yang dimantra pada tahun 1336
Masehi itu telah menjadikan Majapahit sebuah kerajaan besar di wilayah Asia.
Dalam lingkup yang
lebih sempit di Smada pun tidak berbeda. Kita bisa menjadi hebat, MELESAT,
apabila mau bersumpah. Tentu saja dalam hal ini adalah sumpah asli, bukan
sumpah palsu. Sumpah asli adalah tekad yang kuat disertai lelaku
maksimal untuk meraihnya. Sementara sumpah palsu, sekadar ucapan, suaranya sih
bisa saja lebih nyaring karena diteriakkan sambil mendelik-mendelik. Akan
tetapi, sumpah itu tidak disertai dengan tindakan nyata untuk mencapainya.
Kini sudah saatnya
para siswa, terutama yang kelas 12 untuk bersumpah memberikan yang terbaik. Terbaik
bagi dirinya sendiri, bagi orang tua, bagi almamaternya. Apakah mungkin? Sangat
mungkin! Anda punya modal semangat dan stamina yang luar biasa. Berbagai kegiatan
di seputar ultah sekolah, seperti lomba-lomba dan even lainnya merupakan bukti
nyata bahwa Anda semua orang hebat. Di bawah terik matahari yang membakar Anda tetap bertahan. Pulang
sampai sore hingga malam hari pun Anda lakoni dengan senang hati.
Permasalahannya sekarang
adalah bagaimana melanggengkan semangat itu dalam hal belajar. Jika Anda, para
siswa Smada, punya ghirah belajar yang sama dengan semangat Anda saat mengikuti
lomba ataupun ritual perayaan ultah sekolah, Anda dijamin sukses. Biarlah nanti
menjadi pemandangan umum di Smada, para siswa pulang sampai sore, tetapi asyik
membentuk jemaah-jemaah belajar. Kalau ini
bisa dilakukan, merebut perguruan tinggi-perguruan tinggi favorit bagi siswa
Smada, bukan hal yang sulit. Dengan demikian, cita-cita Smada hebat, melesat, bukan
sekadar slogan, melainkan kenyataan.
Para anak muda,
siswa Smada, sadarilah suka atau tidak suka yang namanya ujian sekolah, ujian
nasional itu masih ada. Untuk masuk ke PT pun Anda harus bersaing dengan puluhan
ribu peserta melalui tes. Hendaknya momen peringatan Sumpah Pemuda kali ini
kita jadikan momen untuk menyadarkan diri mengucapkan SUMPAH: “Satukan tekad untuk
menjadi yang terbaik demi orang-orang yang kita cintai.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar